Selasa, 24 November 2009

PROFIL LINKIN PARK


sejarah berdirinya linkin park
Linkin Park adalah grup musik beraliran nu metal yang berasal dari Aguora Hills, California, di Amerika Serikat. Mereka sempat beberapa kali berganti nama, antara lain Xero, Hybrid Theory, hingga nama Linkin Park sampai sekarang. Nama “Linkin Park” sendiri merupakan plesetan dari nama sebuah taman di Los Angeles, Lincoln Park.
Sebelum Chester Bennington menjadi vokalis Linkin Park, Mark Wakefield lebih dulu menjadi vokalisnya. Namun, ia keluar dari Linkin Park – saat itu menggunakan nama Hybrid Theory – untuk menjadi manajer grup musik Taproot. Bassis Dave Farrell alias “Phoenix” juga pernah keluar sebentar dari Linkin Park untuk mengikuti tur bersama band lamanya, Tasty Snax. Sedangkan 4 personil lainnya – Brad Delson, Mike Shinoda, Joe Hahn, dan Rob Bourdon – selalu bertahan di Linkin Park sejak awal pembentukannya.
Linkin Park telah merilis 3 album studio, yaitu Hybrid Theory, Meteora, dan Minutes to Midnight. Linkin Park juga merilis album Live in Texas, Reanimation, dan Collision Course, serta Hybrid Theory EP. Linkin Park sukses dalam mempopulerkan lagu-lagunya seperti Crawling, In the End, Numb, Somewhere I Belong, dan What I’ve Done. Secara total, album-album Linkin Park telah terjual sebanyak 50 juta keping.
Awal mula
Awal pembentukan Linkin Park yaitu pertemuan Mike Shinoda dan Brad Delson (gitaris Linkin Park) di kelas 7. Lalu mereka membentuk band bernama Xero. Brad juga bermain untuk band Relative Degree, salah satu personilnya yaitu Rob Bourdon (drummer Linkin Park). Mike berkenalan dengan Rob melalui Brad dan Rob

bergabung dengan Xero. Saat kuliah, Brad berkenalan dengan Dave “Phoenix” Farrell (bassis Linkin Park) yang

merupakan teman sekamar Brad. Mike, yang mengambil jurusan ilustrasi di Universitas Seni Pasadena, bertemu dengan Joe Hahn (turntablis Linkin Park). Kemudian, Dave Farrell dan Joe Hahn bergabung bersama Xero. Dave sempat meninggalkan Xero untuk bergabung kembali ke band lamanya, Tasty Snax.
Mulanya, mereka merekrut Mark Wakefield sebagai vokalis, lalu diambil alih oleh Chester Bennington (mantan vokalis Grey Daze) sampai sekarang, sedangkan Mike lalu jadi rapper. Sialnya, karena nama Xero sudah dipakai grup lain, mereka terpaksa mengganti nama menjadi Hybrid Theory. Lalu, Hybrid Theory menandatangani kontrak dengan perusahaan rekaman bernama Warner Bros. Records setelah sukses meluncurkan EP yang bertajuk Hybrid Theory EP pada tahun 1999 sebanyak seribu keping
Sekali lagi, mereka terpaksa mengganti nama karena nama Hybrid Theory mirip dengan nama grup musik Hybrid yang berasal dari Wales. Daripada dianggap band yang sama, mereka memilih berubah nama lagi menjadi Linkin Park. Nama itu diambil Chester dari nama sebuah taman di Los Angeles, Lincoln Park. Agar bisa mengelola situs web sendiri, Chester mengubah ejaannya menjadi Linkin Park. Setelah itu, mereka berhasil membeli situs web linkinpark.com
Hybrid Theory.
Linkin Park meluncurkan album pertamanya, Hybrid Theory, pada tanggal 24 Oktober 2000 dengan singel pertama One Step Closer. Namun, yang lebih terkenal adalah singel Crawling dan In the End. Lagu ini telah membuat Linkin Park menjadi populer. Penjualan album itu melebihi 15 juta keping. Linkin Park lalu merilis edisi spesial dari Hybrid Theory, dengan 2 lagu baru High Voltage dan My December (lagu).
Linkin Park lalu merilis album aransemen ulang dari Hybrid Theory, Reanimation. Album ini pun meraih kesuksesan dengan penjualan kira-kira 10 juta kopi. Singelnya, Pts.Of.Athrty,tidak sepopuler singel di Hybrid Theory, namun cukup terkenal. Linkin Park, melalui Mike Shinoda dan Joseph Hahn, juga sempat bekerja sama dengan band The X-ecutioners dalam pembuatan singel It’s Goin’ Down. Linkin Park juga membentuk kelompok fans mereka bernama Linkin Park Underground, serta mulai mengadakan tur sendiri bernama Projekt Revolution, setelah sering diundang ke festival musik.
Meteora
Tanggal 25 Maret 2003, Linkin Park merilis album kedua bertitel Meteora. Nama tersebut diambil dari nama tempat ibadah di atas puing-puing di Yunani. Album ini juga meraih kesuksesan dengan penjualan kira-kira 11 juta kopi. Singelnya adalah Somewhere I Belong, Faint, Numb, From the Inside, Lying from You, dan Breaking the Habit.
Meteora memenangkan banyak penghargaan. Antara lain Penghargaan MTV kategori “Video Rock Terbaik” untuk lagu “Somewhere I Belong” dan “Penghargaan Pilihan Pemirsa” (Breaking The Habit). Linkin Park juga memenangkan penghargaan lain yaitu “Penghargaan Musik Radio 2004″, “Penghargaan Artis Tahun Ini” dan “Penghargaan Lagu Tahun Ini” melalui lagu “Numb”. Mesikpun album Meteora tidak sesukses Hybrid Theory album ini masuk 3 besar penjualan album di Amerika Serikat tahun 2003.
Linkin Park juga mengadakan Projekt Revolution Tour ke-2 serta sibuk ikut konser. Di sela-sela waktu itu, Linkin Park berhasil menyelesaikan rekaman album konser mereka, “Live In Texas”, yang berisi lagu-lagu saat konser Linkin Park di Texas.

Proyek sampingan
Atas permintaan MTV, Linkin Park berkolaborasi dengan Jay Z dalam album “Collision Course”. Materi album ini adalah remix dari sebagian lagu-lagu Linkin Park dalam album “Hybrid Theory” dan “Meteora” serta lagu-lagu Jay Z dalam album “Blueprint” serta “The Black Album”. Album tersebut dirilis tahun 2004 dan menghasilkan 2 singel, yaitu Numb/Encore yang mendapat penghargaan Grammy kategori “Lagu Rap Terbaik” dan “Kolaborasi Terbaik”.
Pada tahun 2005, Linkin Park lebih mengutamakan konser amal. Mereka membantu korban tsunami pada bulan Desember 2004 dalam konser bertajuk Music For Relief. Linkin Park juga membantu mengumpulkan uang untuk korban Badai Katrina tahun 2004. Sementara itu, Mike Shinoda bergabung dengan Fort Minor dalam album “The Rising Tied”. Chester Bennington juga punya proyek solo yang dinamai Snow White Tan yang selanjutnya populer dengan nama Dead By Sunrise. Lalu, Linkin Park pergi ke Jepang tahun 2006 untuk mengikuti festival musik populer di Jepang, yaitu Summer Sonic.

Minutes to Midnight
Pada tahun 2006, mereka mulai merekam materi untuk album terbaru Linkin Park, yaitu “Minutes To Midnight”. Banyak yang mengkritik Linkin Park karena sering tertunda peluncurannya. Walaupun begitu, Linkin Park menjamin bahwa album tanggal 14 Mei 2007 ini pantas untuk dikoleksi. Menurut Linkin Park, mereka menamai album barunya “Minutes To Midnight” (menit-menit menuju tengah malam) karena adanya isu nuklir di bumi ini yang dapat menghancurkan dunia pada saat tengah malam.
Sebanyak 100 lagu demo telah diciptakan namun hanya 12 yang dimasukkan ke dalam album. Tidak heran kalau album ini direkam selama 14 bulan. Dalam album Minutes To Midnight, unsur musik nu metal kurang kental. Walaupun demikian, album ini tetap digemari. Buktinya adalah album ini terjual hampir sebanyak 625 ribu kopi dalam pekan pertamanya (sebuah rekor dalam tahun 2007). Album studio ketiga ini diproduseri oleh Mike Shinoda dan Rick Rubin, mantan personil Beastie Boys. Singel pertamanya, “What I’ve Done”, sudah mulai diputar di radio pada tanggal 2 April 2007. Minutes To Midnight juga menduduki tangga teratas Billboard. Pada tanggal 20 Agustus 2007, Linkin Park merilis singel keduanya, yaitu “Bleed It Out”. Dan, pada bulan Oktober, Linkin Park akan merilis singel “Shadow of the Day”.
Lagu “No Roads Left” bisa didapatkan melalui pemesanan lewat iTunes. Sementara lagu “Qwerty” bisa didapatkan di EP berjudul Linkin Park Underground v6.0.
Aliran

Pada awal pembentukannya, Linkin Park beraliran rock. Setelah masuknya seorang DJ atau turntablis bernama Joe Hahn, Linkin Park mengganti alirannya menjadi hip-hop. Namun, pada album Hybrid Theory, Linkin Park mengganti lagi alirannya menjadi nu metal dan rapcore. Demikian juga pada album Meteora, hanya saja Linkin Park juga menambahkan unsur elektronika.
Pada album Minutes To Midnight, segalanya berubah total. Linkin Park benar-benar mengurangi unsur nu metal secara spesifik. Sebagai gantinya, Linkin Park menggunakan aliran alternative rock. Ini jelas sebuah eksperimen mengingat kesuksesan Linkin Park dengan genre nu metal dalam album sebelumnya. Tetapi, ternyata eksperimen itu berhasil.
Teknis
Linkin Park jarang menggunakan teknik melodi gitar namun petikan gitar. Selain itu, rap dari Mike Shinoda sering muncul di banyak lagu. Terkadang Chester berteriak dalam beberapa lagu.
Lagi-lagi, perubahan terjadi di album Minutes To Midnight. Linkin Park mengurangi unsur rap dari Mike. Rapnya hanya ada di 2 lagu, yaitu Bleed It Out dan Hands Held High. Sementara vokal Chester lebih dominan dibanding sebelumnya. Linkin Park juga bermain lebih lembut.
Linkin Park Underground
Ini adalah kelompok penggemar Linkin Park yang dibentuk tahun 2001. Jika bergabung dengan LPU (singkatannya) maka bisa memperoleh merchandise khusus untuk anggota LPU. Seperti kaus, asbak, buku, dan album mini (EP).
Anggota
Anggota Sekarang
1. Chester Bennington – vokal
2. Rob Bourdon – drum
3. Brad Delson – gitar
4. Dave “Phoenix” Farrell – bass
5. Joseph Hahn – turntable, sampling
6. Mike Shinoda – backing vocal, sampling, rap, keyboard, gitar

Mantan Anggota
1. Mark Wakefield – Vokal
2. Scott Koziol – Bass (Stand-in)
3. Kyle Christener – Bass (Stand-in)
Diskografi
1. Xero Sampler Tape
2. Hybrid Theory EP
3. Hybrid Theory - 24 Oktober 2000
4. Reanimation
5. Meteora - 25 Maret 2003
6. Live In Texas
7. Collision Course
8. Minutes to Midnight - 14 Mei 2007
Beberapa band yang berhubungan dengan Linkin Park
1. Fort Minor - Proyek sampingan Mike Shinoda
2. Dead By Sunrise - Proyek sampingan Chester Bennington
3. Hybrid Theory - Nama lama Linkin Park
4. Xero - Nama lama Linkin Park
5. Tasty Snax - Band lama Dave “Phoenix” Farrell
6. Grey Daze - Band lama Chester Bennington

PROFIL KITARO


Masa muda

Sewaktu di SMU ia menyukai musik Soul dan Rhythm & Blues. Ia belajar bermain gitar listrik dan pentas dengan band-nya, "Albatross" di pesta-pesta dan klub-klub. Pada masa itu ia sangat dipengaruhi oleh Otis Redding, seorang pemusik R&B Amerika. "Rhythm and blues mempunyai suatu kedalaman, emosi, bagaimana harus saya katakan? Penonton merasakan emosi yang sama dari msuik saya. Musik saya bukan rhythm and blues, tetapi terasa seperti soul."

Pada awal tahun 1970-an ia sama sekali berganti haluan dan bermain keyboard. Ia bergabung dengan "Far East Family Band" dan mengadakan kunjungan keliling dunia bersama band tersebut. Di Eropa ia bertemu dengan pemusik synthesizer Jerman dan salah satu pendiri Tangerine Dream, Klaus Schulze. Schulze memproduksi dua album untuk band itu, dan memberikan beberapa petunjuk kepada Kitaru tentang bagaimana menggunakan synthesizer.

Pada 1976 ia meninggalkan band itu dan berkeliling di Asia (Tiongkok, Laos, Thailand, India).

Karier solo

Kembali ke Jepang, Kitaro memulai karier solonya pada 1977. Dua album pertamanya Ten Kai dan From the Full Moon Story menjadi favorit para penggemar dari gerakan Zaman Baru yang baru saja lahir. Tetapi musik untuk seri film NHK "Silk Road"lah yang terkenal, yang membuatnya menjadi perhatian dunia internasional.

Ia menandatangani perjanjian distribusi di seluruh dunia dengan Geffen Records pada 1986. Pada 1987 ia bekerja sama dengan berbagai pemusik, misalnya dengan Micky Hart (Grateful Dead) dan Jon Anderson (Yes) dan penjualan rekamannya melangit hingga 10 juta kopi di seluruh dunia. Selain itu, ia dinominasikan dua kali untuk Grammy dan musik iringannya (untuk film "Heaven & Earth") memenangi hadiah 1994 sebagai karya musik orisinal terbaik. Sukses musiknya yang terbesar adalah Hadiah Grammy 2001 untuk albumnya Thinking of You.

Kehidupan pribadi

Kitaro adalah seorang bintang, tetapi ia sangat sederhana. "Alam mengilhami saya. Saya hanyalah seorang utusan," katanya. "Bagi saya, sebagian lagu bagaikan awan-awan, sebagian lagi bagaikan air." Sejak 1983 penghargaannya akan alam membuat Kitaro setiap tahun mengucap syukur kepada Ibu Pertiwi dalam sebuah "konser" khusus di Gunung Fuji atau di dekat rumahnya di Colorado. Pada saat bulan purnama di bulan Agustus, ia memukul drum Taiko dari senja hingga fajar. Seringkali tangannya berdarah-darah, namun ia terus memukul.

Dari 1983 hingga 1990 ia hidup bersama istrinya yang pertama, Yuki Taoka. Yuki adalah anak perempuan Kazuo Taoka, godfather dari Yamaguchi-gumi, sindikat Yakuza terbesar. Kitaro dan Yuki mempunyai seorang anak laki-kali, Ryunosuke, yang tinggal di Jepang. Mereka berpisah karena Kitaro bekerja umumnya di Amerika Serikat, sementara Yuki tinggal dan bekerja di Jepang. Pada pertengahan 1990-an Kitaro menikah dengan Keiko Matsubara, seorang pemusik yang bermain pada beberapa albumnya. Dengannya dan anak laki-lakinya, Kitaro hidup di Ward, di pinggiran Boulder, Colorado (AS) di sebidang tanah yang luasnya 730,000 m²) dan mengarang lagu-lagunya di studio rumahnya "Mochi House" yang luasnya 230 m² (cukup luas untuk menampung sebuah orkestra dengan 70 orang pemain).

Minggu, 22 November 2009

PROFIL CREED


Creed terbentuk di Tallahassee, Florida pada tahun 1995 dengan nama Naked Toddler ketika Stapp dan gitaris Mark Tremonti, bermain bersama dan mulai menulis lagu. Kemudian mereka menambah bassis Brian Marshal dan drummer Scott Phillips. Kemudian mereka berganti nama menjadi Creed yang dinamakan dari band terdahulu Marshall, "Maddox Creed".

Mereka bekerja di bar-bar secara langsung, dimana mereka menarik perhatian Jeff Hanson, yang memperbolehkan mereka bermain di tempat yang lebih besar. Kemudian Hanson membujuk produser John Kurzwegg untuk memproduksi lagu-lagu Creed. Album pertama mereka, My Own Prison diluncurkan dan didistribusikan ke stasiun radio Florida. Ini menarik perhatian beberapa label yang setuju untuk melihat band, namun ternyata hanya sekadar melihat. Tanpa sengaja, Diana Meltzer dari Wind-Up Records mendengar Creed bermain langsung. Akhirnya dia memasang Creed dibawah label Wind-Up. Setelah remix agar terdengar lebih enak, My Own Prison diluncurkan ulang oleh Wind-Up Records.



Album tersebut tanpa diduga berhasil sukses, mencapai Top 40 di Billboard Top 200, dan memunculkan beberapa single ("My Own Prison," "Torn," "What's This Life For," and "One" yang mencapai puncak chart rock di radio. Lagu hit "My Own Prison" juga muncul sebagai pertunjukan langsung di album amal, Live in the X Lounge. Album kedua mereka, Human Clay, diluncurkan pada tahun 1999. Single di album tersebut, "Higher," mendapat beberapa minggu di puncak chart rock. Sampai pada awal tahun 2000 single tersebut menyebrang masuk ke radio pop dan menjadi Top Ten dalam Billboard Pop Chart. Lanjutan single tersebut, "With Arms Wide Open", juga merupakan hit nomor 1 pada musim panas tahun itu.

Sementara itu, Brian Marshall disalahkan para fans ketika dia mengkritik Pearl Jam di sebuah stasiun radio. Dia kemudian dikeluarkan dari band, dan Brett Hestla mngambil alih tur Human Clay. Ketika itu, Fred Durst dari Limp Bizkit menghina Stapp di suatu festival dimana kedua band tersebut mengadakan pertunjukan. Merespon perbuatan Fred Durst, Scott Stapp mengundang Fred Durst untuk bertanding tinju, dimana Durst menolak.

Pada musim gugur pada tahun 2001, My Sacrifice, single pertama dari album terakhir Creed, Weathered, dipakai dalam seri promosi video yang dibuat oleh WWE (World Wrestling Entertainment). "Young Grow Old", side-b dari Human Clay, juga digunakan sebagai lagu tema untuk WWE Backlash pada April 2002. Pada awal 2002, "Bullets" diluncurkan sebagai single. Singlet tersebut tidak terhitung cukup sukses, namun Creed segera memunculkan hit musim panas terbesarnya, "One Last Breath".

Stapp mengalami kecelakaan pada April 2002, yang membuat tur yang telah mereka rencakan sepertinya tidak jadi. Namun Stapp sembuh tepat pada waktunya untuk berpartisipasi dalam pertunjukan terakhir. "Don't Stop Dancing" merupakan hit kecil dari Creed pada akhir 2002/awal 2003.

Creed diisukan pada tahun 2003 bahwa Stapp menggunakan obat terlarang sehingga dia tidak mampu menyanyikan lirik-lirik Creed. Namun isu tersebut dihapus. Masalah berlanjut ketika Creed diisukan menyampaikan pesan-pesan religius dalam musik dan videonya. Sebagian besar penanganan tersebut diarahkan langsung oleh Stapp, walaupun dia menyangkal adanya hubungan antara agama dan band. Hal ini mengakibatkan Stapp keluar dari band.

Pada tanggal 4 Juni 2004, Creed membubarkan diri. Stapp sudah merekam album solo, The Great Divide, bekerja sama dengan Roadrunner Records, sementara yang lainnya sudah membentuk band baru, Alter Bridge, dengan Myles Kennedy. Bassist Brett Hestla juga bergabung dengan band Dark New Day.

Anggota band : Scott Stapp (Lead Vocal)
Mark Tremonti (Lead Guitar, Vocal & Studio Bassist)
Scott Phillips (Drum & Keyboard)
Brett Hestla (Bass)

PROFIL ALTER BRIDGE


Revolusi band cadas"CREED" yang pernah ngetop dengan single "My Sacrifice" lewat nama baru dan vokalis baru.

ALTER BRIDGE adalah Mark Tremonti(gitar/vokal), Brian Marshall(bass) dan Scott Phillips(drum) yang notabene adalah mantan personil CREED ditambah Myless Kennedy, mantan personil MAYFIELD FOUR, sebagai pengisi vokal.

"Setelah apa yang diperoleh CREED secara profesional, saya merasa sekarang saatnya untuk lebih memfokuskan pada cita-cita saya pribadi. Salah satu cita-cita saya adalah untuk kembali ke akar musik rock r16;nr17; roll yang lebih kental. Setelah CREED memutuskan untuk bubar, rekan seperjuangan saya, Scott Phillips, dan saya memulai untuk nge-jam bareng lagi. Dan akhirnya kami sadar kalau kami ternyata mempunyai visi yang sama dan hebatnya lagi, kami berdua sepakat untuk kembali memulainya dari mula," aku Mark Tremonti panjang lebar tentang ide awal terbentuknya ALTER BRIDGE.

Debut pertama ALTER BRIDGE dituntaskan dalam album bertajuk One Day Remains dan dibidani oleh produser kawakan Ben Grosse (Filter, Fuel, Sevendust). Kebanyakan lagu-lagu dialbum ini dicuplik dari permainan riff gitar dan melodi Tremonti yang dimainkan iseng-iseng dan direkam di r16;handheld recorderr17; mungil miliknya. "Track pertama yang kukerjakan adalah "Shed My Skin"-digali dari pengalaman masa lalu saya yang telah melahirkan diri saya hari ini. Dari segi lirik, aku sangat memikirkan lebih detil dibanding pengerjaan album sebelumnya," papar Tremonti, "Banyak lagu-lagu disini bertemakan sangat pribadi, contohnya "In Loving Memory" yang bercerita tentang mendiang ibu-ku."

Dengan hadirnya Tremonti, Phillips dan Marshall yang pernah berada dalam satu grup, tak diayalkan lagi jika keberlanjutan mereka dalam ALTER BRIDGE masih menyiratkan benang merah dengan CREED, namun kali ini dengan nafas yang lebih dinamis dan lagu yang bisa dibilang lebih bagus musikalitasnya. Dalam "Open Your Eyes" yang juga menjadi single pertama dari album ini, terlihat sekali runtutan komposisi yang menampilkan Tremonti beryanyi lebih harmonis dari sebelumnya walau sambil memetik melodi. Kehadiran Myless yang juga sebagai gitaris tandem dengan kemampuan pendekatan vokalisasi yang mengagumkan, dia telah melahirkan lagu-lagu ALTER BRIDGE menjadi mantab didengar.

Jika disimak track demi track dalam album One Day Remain, band ini rupanya ingin kembali lagi ke akar rock di-era 70r17;an. Seperti yang dipaparkan Tremonti, "Kembali ke r17;70, adalah hal yang menakjubkan karna permainan melodi rock di era ini lebih ditonjolkan. Melodi adalah inti dari semua lagu. Melodi-lah yang berperan dalam sebuah pertunjukan, dan sebuah pertunjukan tidak berarti apapun tanpanya!"

Sebagai kwartet yang baru saja merilis debut pertamanya, tampaknya ini ALTER BRIDGE lebih menjanjikan dan ketegangan baru akan dimulai. Akar rock yang dimainkan oleh personil-personil kawakan, pengalaman dari masa lalu dan skill yang tangguh. Mari berdiri sejenak dan sambutlah ALTER BRIDGE, band baru, awal yang baru!

PROFIL ALTER BRIDGE


Revolusi band cadas"CREED" yang pernah ngetop dengan single "My Sacrifice" lewat nama baru dan vokalis baru.

ALTER BRIDGE adalah Mark Tremonti(gitar/vokal), Brian Marshall(bass) dan Scott Phillips(drum) yang notabene adalah mantan personil CREED ditambah Myless Kennedy, mantan personil MAYFIELD FOUR, sebagai pengisi vokal.

"Setelah apa yang diperoleh CREED secara profesional, saya merasa sekarang saatnya untuk lebih memfokuskan pada cita-cita saya pribadi. Salah satu cita-cita saya adalah untuk kembali ke akar musik rock r16;nr17; roll yang lebih kental. Setelah CREED memutuskan untuk bubar, rekan seperjuangan saya, Scott Phillips, dan saya memulai untuk nge-jam bareng lagi. Dan akhirnya kami sadar kalau kami ternyata mempunyai visi yang sama dan hebatnya lagi, kami berdua sepakat untuk kembali memulainya dari mula," aku Mark Tremonti panjang lebar tentang ide awal terbentuknya ALTER BRIDGE.

Debut pertama ALTER BRIDGE dituntaskan dalam album bertajuk One Day Remains dan dibidani oleh produser kawakan Ben Grosse (Filter, Fuel, Sevendust). Kebanyakan lagu-lagu dialbum ini dicuplik dari permainan riff gitar dan melodi Tremonti yang dimainkan iseng-iseng dan direkam di r16;handheld recorderr17; mungil miliknya. "Track pertama yang kukerjakan adalah "Shed My Skin"-digali dari pengalaman masa lalu saya yang telah melahirkan diri saya hari ini. Dari segi lirik, aku sangat memikirkan lebih detil dibanding pengerjaan album sebelumnya," papar Tremonti, "Banyak lagu-lagu disini bertemakan sangat pribadi, contohnya "In Loving Memory" yang bercerita tentang mendiang ibu-ku."

Dengan hadirnya Tremonti, Phillips dan Marshall yang pernah berada dalam satu grup, tak diayalkan lagi jika keberlanjutan mereka dalam ALTER BRIDGE masih menyiratkan benang merah dengan CREED, namun kali ini dengan nafas yang lebih dinamis dan lagu yang bisa dibilang lebih bagus musikalitasnya. Dalam "Open Your Eyes" yang juga menjadi single pertama dari album ini, terlihat sekali runtutan komposisi yang menampilkan Tremonti beryanyi lebih harmonis dari sebelumnya walau sambil memetik melodi. Kehadiran Myless yang juga sebagai gitaris tandem dengan kemampuan pendekatan vokalisasi yang mengagumkan, dia telah melahirkan lagu-lagu ALTER BRIDGE menjadi mantab didengar.

Jika disimak track demi track dalam album One Day Remain, band ini rupanya ingin kembali lagi ke akar rock di-era 70r17;an. Seperti yang dipaparkan Tremonti, "Kembali ke r17;70, adalah hal yang menakjubkan karna permainan melodi rock di era ini lebih ditonjolkan. Melodi adalah inti dari semua lagu. Melodi-lah yang berperan dalam sebuah pertunjukan, dan sebuah pertunjukan tidak berarti apapun tanpanya!"

Sebagai kwartet yang baru saja merilis debut pertamanya, tampaknya ini ALTER BRIDGE lebih menjanjikan dan ketegangan baru akan dimulai. Akar rock yang dimainkan oleh personil-personil kawakan, pengalaman dari masa lalu dan skill yang tangguh. Mari berdiri sejenak dan sambutlah ALTER BRIDGE, band baru, awal yang baru!

PRIFIL THE MASIV


d'Masiv adalah band yang terbentuk di Ciledug pada tanggal 03 Maret 2003. Mereka adalah sekumpulan anak muda yang gemar bermain musik rajin ikut festival dan parade band yang pernah ada. Ternyata band satu ini sering menjadi bintang tamu dalam beberapa event musik yang ada di jakarta dan sekitarnya.

Setelah menjelajahi berbagai festival yang ada akhirnya d'Masiv mengakhiri pertempurannya di ajang festival dengan menjuarai Festival Musik akbar yang diselenggarakan oleh Deteksi Prod, disponsori oleh A mild (Sampoerna), dan didukung oleh Musica Studio yang dinamakan A Mild Live Wanted. Dan sekarang d'Masiv menjadi The RisinG Star dari A Mild Live Wanted Rising Star.

Semoga kehadiran d'Masiv dibelantika musik Indonesia dpt diterima oleh masyarakat. from d'Masiv.

Personel d'Masiv:
Rian ---------- VoKaL
KiKi ---------- Lead GuiTar
Rama --------- Ryhtme guiTar
RaY ---------- bass
wHy ---------- DrUm

PROFIL PETERPAN


Group Band Peterpan terbentuk berawal dari pertemuan Uki dan Ariel yang pernah satu kelas di SMPN 14 Bandung. Tadinya mereka nggak saling kenal. Bahkan keduanya nyaris adu jotos. Maklum Ariel sebagai anak baru udah bikin Uki kesel. Soalnya Ariel kalau ke sekolah suka bawa gitar segala. Udah gitu ikut-ikutan bisa menggambar pula sama seperti Uki.
Dari sinilah, mereka mulai meengasah kemampuannya dalam bermusik. Bersama gank-nya Uki, Ariel akhirnya jadi teman baik plus patner nge-jamnya. Puncaknya, mereka tergabung dalm band yang menamakan dirinya Papermint. Sayang, band yang diharapkan bisa bicara banyak ini malah kandas di tengah jalan. Keduanya pun sepakat untuk jalan sendiri-sendiri.
Cerita berlanjut ketika band kesayangan Andika, Beat Jr (biasa membawakan lagu-lagu The Beatles) dan Stupid Cupid (biasa membawakan musik-musik beraliran Britpop), terpaksa bubar. Andika yang waktu itu cinta mati sama band membentuk sebuah band lagi. Uki yang jago main gitar sejak kenal Ariel dirangkulnya. Karena kekurangan personil Uki najak sohibnya di SMP, ariel. Sementara gara-gara dikenalin temen tetangganya Andika, doi pun ngajak gabung Indra dan Ari. Tahun 1997, band ini pun resmi terbentuk dengan nama Topi. Anggotanya terdiri dari Ariel (vocal/gitar), Andika (vocal/keyboard), Uki (gitar), Indra (bas), dan arie (drum).
Tadinya, formasi bakalan solid. Maklum awalnya semua personil rajin untuk latihan. Sayang, gara-gara ada personil yang nggak serius, band ini terpaksa bubar. Semua personil membuat band sendiri-sendiri. Memang dasar jodoh, Andika pun memanggil semua personil kembali.
Lagi-lagi sial. Saat hati sudah sreg, Arie cabut karena alasan pribadi. Reza dan Loekman yang pernah main bareng dengan indra dan kakaknya, digandengnya.
Karena udah ganti personil baru, maka namanya diganti menjadi Peterpan. Arti nama Peterpan simpel banget, band ini ingin terbang seperti cerita dongeng Peterpan.
Tapi semua itu tiba-tiba sirna ketika pada tanggal 8 oktober 2006 indra sebagai pembetot bas menerima surat pemecatan dengan alasan yang tidak jelas diikuti oleh Andika pada posisi keyboard. Berhembus kabar kalau Ariel sang vokalis merupakan biang dari pemecatan ini. Menurut berbagai sumber Andika dengan berbesar hati meneriman pemecatan tersebut tapi yang sangat disesalkannya adalah kenapa indra rekannya itu juga dipecat. Dipihak lain sampai saat label tempat Peterpan bernaung belum memberikan konformasi yang jelas tentang konflik ditubuh band ABG tersebut. Ariel sendiri sampai saat ini masih belum memberikan komentar tentang gosip yang menyebutkan kalau dialah biang dari semua perpecahan yang ada ditubuh Peterpan.
Beberapa pentolan grup band lain seperti Piyu PADI, Kikan COKELAT, Ian RADJA yang menyesalkan pemecatan dua personil Peterpan tersebut. Mereka menganggap ini hanya kesalahpahaman belaka dan masih mungkin bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Titik Puspa yang juga pernah berduet serta bekerjasama dengan Peterpan juga menyesalkan hal tersebut tetapi beliau hanya mengatakan untuk tidak sampai terjadi konflik yang berkepanjangan dan semoga dapat diselesaikan secara arif dan bijaksana.

;;